Kamis, 26 Februari 2009

Pada sebuah malam,
Aku dan kutipanku

“ Ladangku adalah waktu,“ kata Goethe.
Dan kita diam-diam berkubang di dasarnya.

Ketika itu hanya ada satu hasratku terhadap waktu, yaitu melampauinya. Seperti kata Pindarus, Piticus ke-3 “ Janganlah mengharapkan kehidupan abadi, tetapi jelajahilah segala yang mungkin sampai tuntas “. Sebab, selalu saja ada yang tumbuh dalam kepalaku, walaupun malu-malu, menggelegak untuk kemudian membuka dunia……..Cut !

What’s a Life ?

Seandainya mencintai saja sudah cukup, segalanya akan terlalu mudah. Begitupun hidup, karena cinta yang abadi adalah cinta yang penuh dengan pertentangan. Semua kehidupan yang dijalani dalam suasana absurd yang kikir tidak akan mampu bertahan tanpa suatu pikiran yang dalam dan tetap, yang menghidupinya dengan kekuatannya, Bahkan itupun hanya dapat berupa suatu rasa kesetiaan yang aneh. Kita telah melihat orang-orang yang dengan sadar melakukan tugas di dalam perang yang paling konyol tanpa merasakan suatu pertentangan bathin. Itu masalahnya karena tidak menghindar terhadap apapun. Dengan demikian terdapat kebahagiaan metafisik untuk menanggung absurditas dunia.

Ini bunga untukmu, Jangan sedih !

Jika Stavrogin percaya, ia tidak percaya bahwa ia percaya. Jika ia tidak percaya, ia tidak percaya bahwa ia tidak percaya.
Itulah pesimisme yang banyak mempengaruhi hidup, dalam artian retorika-retorika hidup yang kadang kita sendiri tidak akan bisa hidup tanpanya.

Untuk sementara, itulah hidup.

Then what life’s for?

Alangkah indahnya jika kita bisa menjadi seseorang, dimana hanya minoritas pejuang tulen yang mampu mencapainya.
Alangkah indahnya hidup, jika kita bisa mencapai ‘kecintaan’ melalui pengorbanan tulus yang seolah tiada akhirnya..
Dan alangkah indahnya cinta, jika kita tiada pernah terpikir untuk menodainya dengan segala penyakit hipokrasi, egosentris, dan ketidakpuasan yang telah lama menjadi budaya manusia yang mengaku dirinya modern.
Anehnya,
itu selalu kita bantah!

Life’s the matter of choice...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar