Sabtu, 19 Desember 2009

"Beberapa hal dalam kehidupan ini berubah, dan beberapa hal lainnya tidak".

Ini adalah penggalan dialog dalam salah satu film trilogy Matrix yang sangat aku gemari. Sebuah film fiksi yang dialognya sarat dengan filsafat. Dan kebanyakan dari kita, aku yakini membenarkan penggalan dialog tersebut.
Tak terkecuali aku.

Banyak hal yang telah terjadi dalam kehidupanku beberapa waktu belakangan ini. Ada tawa, kebahagiaan, kemenangan, pencapaian dan ketenangan. Dan kadang-kadang ada pula kesedihan, kepedihan, kekalahan, kegagalan dan keresahan. Semuanya adalah luapan emosi yang menandakan bahwa aku masih hidup.

Tapi entah kenapa beberapa bulan terakhir ini aku merasa "tidak hidup" lagi. Aku kehilangan gairahku akan beberapa hal. Aku tidak dapat menemukan kenikmatan lagi dalam melakukan sesuatu yang biasanya aku gemari. Aku sudah jarang membaca. Aku kehilangan minat untuk menelusuri sesuatu yang memancing keingintahuanku. Aku sudah sangat jarang menekuni semua hobiku. Jangankan untuk menulis di blog, sekedar meng-up date status rasanya sangat malas sekali.

Kadang-kadang anakku (semoga Tuhan senantiasa melindunginya) komplain karena aku sudah tidak mau lagi bermain dengannya. Kalaupun mau, paling hanya sebentar saja dan itu pun frekuensinya jarang. Istriku pun begitu, mereka bilang aku sudah jarang mengajak mereka jalan bersama, sesuatu yang biasanya kami lakukan secara regular. Waktu libur hanya diisi dengan bermain sebuah game di salah satu situs sosial (dan itu bisa berjam-jam). Kadang, kalaupun keluar, aku lebih cenderung mengisinya dengan teman-teman dibanding keluargaku.

Aku menjadi pribadi yang selfish, sensitif, dan lebih introvert. Aku merasa inferior makanya menjadi pemarah. Aku tidak tahu seberapa besar efek perubahan ini berpengaruh terhadap pekerjaanku. Karena aku merasa selalu menanggapi secara berlebihan (dan biasanya negatif) setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan tempat aku bekerja.

Saat ini hasil kerjaku masih berada pada rel dan jalurnya, sehingga aku tidak begitu khawatir dengannya.
Paling tidak untuk beberapa saat ke depan.
Tapi dengan pribadi negatif seperti ini, hanyalah masalah waktu untuk melihat kehancuranku. Bukan begitu?

Semua sifat negatifku semakin muncul dan terasah beberapa bulan belakangan ini. Aku bukannya tidak menyadari hal ini, tapi aku lebih bersikap untuk membiarkannya.

Awalnya aku cuma sedikit memberi waktu kepada diriku untuk beberapa cobaan yang terjadi belakangan ini.
Ya, ada beberapa kejadian yang sangat memukul dan menghantam batinku. Aku tidak bermaksud untuk menyalahkan semua kejadian tersebut atas perubahanku ini. Akulah yang paling bertanggung jawab atas setiap perubahan ini. Tulisan ini juga tidak bermaksud sebagai pembelaan malah aku harapkan dapat menjadi sebuah starting point untuk bangkit lagi (semoga).

Aku masih beruntung memiliki orang-orang yang menyayangiku. keluarga dan teman-teman baikku.

Beberapa waktu yang lalu seorang teman mengirimkan 2 buah buku bacaan tepat di hari ulang tahunku. Dua buah buku novel yang sudah banyak mendapat penghargaan. Pengirimnya adalah seorang teman yang sudah lama sekali tidak bertemu. Buku-buku tersebut dikirimkan ke alamat kantorku. Dia tahu bahwa aku (dulu) adalah seseorang yang suka membaca. Aku rasa inilah pertimbangan dia memberi hadiah ini. Aku senang dengan pemberian ini. Paling tidak masih ada orang yang bisa mengingatkanku akan semua kesenanganku yang dulu.
Terima kasih teman.
Tuhan memberkatimu.

Sekarang aku akan mencoba untuk menemukan kembali semua kesenangan dan gairah yang pernah membuat aku merasa hidup.