Selasa, 02 Juni 2009

Terima Kasih Tuhan

Saat ini ada dua hal yang membuat aku cukup sumringah dan berbahagia.
Yang pertama adalah saat ini merupakan hari pertama cuti yang aku jalani. Aku sedang mengambil cuti sampai 10 hari ke depan. Menyenangkan. Dan setiap kali bicara soal cuti, itu berarti aku sedang membicarakan Padang dan segala hal yang berhubungan dengannya.Teta, Papa, brothers n sisters, my cute nephews, teman-teman Padang, Rumah Khatib, Padang Pasir (rumah Al), Paguah Pariaman and Bukit Tinggi (I love the city), berbagai makanan yang tak pernah bosan-bosannya kusantap, udara pagi yang segar, sunset atau hanya sekadar menikmati suasana malam di Permindo. Semuanya bagai traffic generator dalam meramaikan kerinduanku.

Aku berangkat besok jam 4 sore. Untung aku sudah memesan tiket jauh-jauh hari sehingga mendapatkan harga yang lebih murah. Cherryl dan Maminya tentunya juga ikut. Cherryl malah terlihat sudah tidak sabaran untuk segera sampai di Padang. Dari kemarin dia selalu mempertanyakan kapan berangkatnya. Dan pertanyaan itu selalu dilontarkan berulang-ulang, sehingga cukup membuat aku senewen. Terakhir aku menjawab kalau kami akan berangkat 2 jam lebih cepat dari jawaban terakhir yang aku berikan kepada Cherryl. Dia bingung. Tapi syukurlah, setelah itu tidak ada pertanyaan itu lagi.

Tadi Cherryl membantu (mengganggu?) Mami yang sedang packing. Padahal seharusnya dia lebih fokus kepada pelajarannya karena saat ini dia sedang menghadapi ujian di sekolahnya. Besok tinggal hari terakhir ujiannya (ujian Sempoa). Moga-moga anakku bisa melewati ujian ini dan mendapatkan nilai yang bagus. Walaupun Cherryl tipe anak yang tidak bisa diam, nakal dan jahil seperti emaknya, tetapi dia juga tipe anak yang pintar, cakep dan penyayang seperti Bapaknya. (hihihi…untung aku belum kasih alamat blog-ku sama maminya).
Kami pulang dalam rangka menghadiri acara perkawinan adikku Silvia (tante T’mon). Acaranya sendiri akan dilaksanakan tanggal 7 Juni nanti. Dan berhubung ini acara perkawinan, pastilah sanak saudara yang jauh-jauh akan berkumpul di rumah Khatib. It’s even better. Jadi bisa ketemuan sama saudara-saudara yang sudah lama tidak ketemu. Cherryl dan maminya bisa lebih mengetahui hubungan kekerabatan dari pihakku. Terima kasih Tuhan karena telah memberikan kami kesehatan dan kesempatan untuk bisa saling bersilaturahmi dengan orang-orang yang kami sayangi.
Padang, just prepare for three amazing crazy guys…

Kedua, beberapa waktu yang lalu istriku mencoba cek urine untuk mengetes kehamilan. Sudah beberapa hari dia telat dari jadwal seharusnya. Dia mengabarkannya padaku sekitar 2 minggu yang lalu. Saat itu aku nyaris memberikan SP kepadanya (mengingat aku selalu memberikan SP kepada karyawanku yang suka telat…heheheh).

Dulu, dua bulan setelah kelahiran Cherryl, istriku ikut KB dengan cara memasang spiral. Ini memang hal yang kami rencanakan karena tentunya setiap orang tua menginginkan hal yang terbaik buat anak-anaknya. Kami ingin memastikan segala sesuatunya berjalan baik buat Cherryl sebelum memberinya adik. Kami melakukan sedikit investasi, ikut beberapa asuransi dan juga buka usaha yang tentunya dapat menunjang financial kami. We’ve been doing it in purpose. And the objective is a better future for my family. Semoga Tuhan memberikan jalan yang senantiasa lancar buat kami. Amin.

Setelah keluarga Padang dan keluarga Jakarta mendesak kami untuk memberikan Cherryl seorang adik, dan kemudian setelah melalui sedikit diskusi kecil dengan istri dan mempertimbangkan segala hal, maka pada akhir Januari 2009, kami memutuskan untuk mencopot alat KB setelah 4 tahun lebih terpasang pada tubuh istriku. Kami menemui dokter langganan kami dan menjelaskan maksud kami. Dia sangat senang dan menyatakan kebanggaannya kepada kami karena bisa berkomitmen dan merencanakan sesuatu dengan baik. Bahkan dia menyalami kami dan mengucapkan selamat walaupun istriku belum hamil. Aku cukup senang dengan pujian itu. Dan setelah menyalami kami, dia menyodorkan bon tagihan. Dasar dokter…

Dan dua minggu lalu istriku mengetes dengan menggunakan alat tes kehamilan. Dan hasilnya adalah ….. POSITIVE!!. Istriku mengabarkannya padaku via telepon saat aku sedang kerja. Aku memanjatkan syukur. Pada tanggal 26 Mei kami memastikannya di RS Yadika dan aku pertama kali melihat pencitraan janin bayiku melalui printout USG yang masih berupa titik kecil yang mempunyai panjang 1,6 cm. Usianya diperkirakan sekitar 1 bulan. Aku sudah pernah merasakanperasaan ini pada saat melihat pencitraan Cherryl lewat USG ketika masih dalam perut maminya. Tetapi sekarang pun masih terasa menakjubkan. Amazing….AMAZING!!!
Terima kasih Tuhan . Aku akan menjaga amanatMU. Dan aku memohon Engkau untuk menjaga keluargaku. Amin.

2 komentar:

  1. rencana Allah memang tidak dapat kita duga ya, Boy. ada kebahagiaan, ada kesedihan, dalam selang waktu yang bahkan mungkin tidak kita sadari.

    jadi ingat Kahlil Gibran dengan puisi Anakmu Bukan Anakmu:
    Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang melucur. Sang Pemanah Maha Tahu sasaran bidikan keabadian. Dia menentangmu dengan kekuasaanNya, Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat
    Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah, Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap.

    ikut berduka dan semoga Boy dan keluarga bersabar dengan ujian ini.

    BalasHapus
  2. hei Jo. Sorry for being late answer your comment. aku benar2 kehilangan mood untuk menulis.
    Terima kasih atas ucapannya. Allah punya rencana yang indah buat kami. Dia, Sang Pengasih, memilih untuk merawatnya langsung di surgaNya. Kami memasrahkan dengan ikhlas semua ketetapanNya.
    Salam buat keluarga.

    BalasHapus