Jumat, 08 Mei 2009

I do love sport now

Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat”.

Tapi sumpah, bukan karena slogan itu sekarang aku rajin berolahraga. Walau ada benarnya juga, siapa sih yang tidak mau tubuh dan jiwa yang sehat? Tapi itu bukan alasan awalku jadi rajin mengeluarkan cairan bernama keringat .

Semuanya berawal dari beberapa ‘komplain’ yang datang dari beberapa orang kerabat dan teman baikku. Dan seperti biasa, setiap komplain yang berasal dari lingkar satu tersebut, selalu masuk ke dalam perhatianku.

Berikut beberapa complain yang masih bisa kuingat:
Dari Desi (seorang teman yang baru aja balik dari Washington dan sudah lebih dari 3 tahun tidak bertemu. Komentarnya keluar pada saat kami ketemuan di Arion Plaza, Rawamangun, beberapa hari yang lalu) “Boy, apa kabaaaarrr…It’s been so long ya…Hei, I like your haircut, gitu dooonk….Tapi kok makin kurus ya Boy …Boy makan yang banyak ya…”

Atau komentar dari Juli pada waktu kami sama-sama baru selesai potong rambut. Kebetulan model potongan yang aku pilih adalah army look. Aku minta komentar kepada Juli mengenai rambut baruku. Dia melihat sebentar kea rah rambut baruku. Kemudian dia melengos kearah jam tangannya dan bilang: “Bagus…”, jawabnya singkat dan terkesan tidak ingin lagi membahas lebih lama mengenai rambutku tersebut. Beberapa hari kemudian barulah dia jujur dengan mengatakan "Kok gue ngeliat pentolan korek api dari perwujudan lu!" . Aku tau dia sedang menakar model rambutku dengan bentuk tubuhku. Itu aku ketahui karena beberapa saat kemudian dia memintaku untuk rajin berolahraga agar tubuhku bisa proposional.


Lain lagi komentar dari Osong, teman satu kamar waktu kos dulu. Osong adalah seorang teman yang punya bakat seni tinggi. Dia mahir main gitar, keyboard dan juga punya suara yang lumayan bagus. Beberapa lagu ciptaannya sudah pernah aku dengar. And I kinda like them. Sekitar dua bulan yang lalu aku bertemu lagi dengannya setelah lebih dari 10 tahun tidak bertemu. Ternyata dia tinggal di daerah Jati Asih dan hidup bahagia dengan 2 orang anak laki-laki dari 1 orang istri (yang ini perlu aku tegaskan mengingat reputasinya dulu…heheh sori Song). Sekarang Osong sudah sukses dan sudah punya studio musik sendiri, seperti cita-citanya dulu (way to go, Song!). Pada saat ketemu dia sama sekali tidak komentar mengenai tubuhku. Tapi begitu aku nge-add dia di FB, dia langsung mengomentari poto profilku. Tulisnya kira-kira begini: “Boy, poto profile lu pake baju gombrong gitu buat nutupin body lu yang blangsak ya?….hehehe”.
Damn! I don’t know what's the meaning of ‘blangsak’. Tapi itu pastilah tidak bagus. Walau maksudnya becanda, tapi aku tahu dia jujur menulis komentar itu. Dan aku tidak marah….suerrr Song, ueengggaak kokh…


Nah yang ini adalah komentar dari Vivin, ‘musuh bebuyutanku’ di FB. Vivin pernah meng-update statusnya di FB bahwa dia mau berenang. Kemudian aku tulis di wall-nya untuk minta ikutan. Tapi aku tidak diizinkan sama dia dengan alasan tidak mau menakut-nakuti anak kecil di kolam renang. Sopan gag sih…?

Cherryl, my biggest gift in this life, juga ikut berkomentar. Komentarnya diucapkan ketika aku baru saja selesai mandi dan sedang memakai baju seragam untuk berangkat kerja. “Mami, daddy ganteng ya…”, aku sangat senang dengan komentar tersebut seandainya tidak ada kalimat lanjutan “Tapi kurus nggak kaya Songoku.”

Ketika aku pulang ke Padang menghadiri kawinan adikku, aku ingat komentar pertama yang keluar dari nyokapku:”Kamu makan kan di Jakarta?”.
.....
I’m done.
I can’t take it no more. I must work out for my body. Dulu aku punya prinsip: I’m so ugly, I’m so thinny…so what…?. Toh yang penting sehat. Tapi penging juga lama-lama dengerin komentar-komentar seperti itu . Untung tidak ada temanku yang berprofesi wartawan. Karena aku bisa saja dijadikan ide untuk menulis artikel mengenai kekurangan gizi di Indonesia.

I gave up. Dan tanggal 26 April yang lalu aku sudah terdaftar sebagai member disalah satu Gym, di daerah Pondok Bambu. Tempatnya lumayan cozy dengan peralatan yang lumayan baru. Ada treadmill, instruktur yang siap membantu dan tempat buat sauna, fasilitas yang saat ini belum aku butuhkan. Ada kelas aerobiknya juga, dan aku pikir aku lebih senang melihat mereka latihan daripada ikut kelas tersebut :). Aku rajin latihan dengan motivasi building up my shape. Aku latihan minimal 3 kali seminggu. Dan saat ini masih dalam semangat yang luar biasa. Moga-moga semangat ini tetap berlangsung selamanya.

Ada beberapa efek yang dapat aku rasakan langsung setelah ikut nge-gym ini. Nafsu makanku jadi luar biasa. Aku selalu merasa lapar. Dan porsi makanku menjadi lebih banyak dari biasanya. Padahal sebelumnya aku jarang sekali merasakan lapar (walaupun perut belum diisi). Dan hal ini tentunya aku syukuri. I’m a plate eater now. Aku berharap dalam waktu dekat berat badanku bisa bertambah secara signifikan.

Efek selanjutnya adalah aku jadi sering ngaca. Ya, aku sering berkaca pada waktu mandi. Aku mematut-matut tubuhku di cermin kamar mandi dan mencoba berbagai pose binaraga. Walaupun aku tahu tidak (atau lebih tepat: belum) ada bagian dari ototku yang mengembang karena latihan tersebut. Tapi aku tidak bisa menahannya. Jadi ngaca menjadi salah satu ritualku kalau sedang mandi. Dan akibatnya, aku yang biasanya mandi tidak lebih dari 5 menit, sekarang paling cepat baru bisa selesai setelah 20 menit. Hebat…

2 komentar:

  1. keren Boy, I like your writing style!

    ehm... soal body elu, yah mo bilang apalagi, dari dulu udah kayak gitu. mudah-mudahan dengan nge-gym body 'papan cucian' elu bisa lebih kebentuk deh... :)

    BalasHapus
  2. yahh, nambah lagi deh satu komentar ttg tubuhku yg bikin penging telinga...:. but, thanks atas pujiannya.

    BalasHapus